Selasa, 15 Februari 2011

BAB 12 ETIKET PERGAULAN

Deskripsi Singkat
Anda akan mempelajari pengertian bergaul dan etiket dalam pergaulan. Kemudian Anda mempelajari tata cara pergaulan yang meliputi : manfaat bergaul, kemampuan bergaul, hambatan bergaul, dan memulai bergaul. Bagian akhir modul ini akan membahas etiket yang meliputi : basa basi, berkenalan, membuat janji, memakai ponsel, etiket dalam gaya hidup : bersikap di depan umum, merias diri, antrian, jam karet, pinjam meminjam, dan merokok; etiket berbusana : memadukan busana, celana jins, dan busana kerja; etiket melamar pekerjaan: promosikan diri dan wawancara.

A. Pengantar : Mengapa Bergaul Penting?
Pada dasarnya setiap orang memiliki kebutuhan untuk menjadi orang yang dikenal dan mengenal banyak orang. Karena pada hakikatnya manusia selalu butuh berinteraksi dengan manusia lain dalam kehidupannya, kebutuhan itu dipenuhi manusia dengan bergaul.

Hal yang penting dalam bergaul adalah proses di belakangnya. Gaul adalah proses yang berlanjut dan tidak pernah berhenti dalam membina hubungan dengan orang lain. Gaul juga berarti menjaga agar hubungan yang terbina akan terpelihara yang pada akhirnya menguntungkan semua pihak.

Dalam budaya global saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa kesuksesan seseorang dalam kegiatan kerja dan bisnisnya baik formal maupun informal banyak memanfaatkan hubungan pertemanan yang pastinya berlandaskan kepercayaan. Bahkan hubungan diplomatik juga mengandalkan hubungan pribadi yang tulus dan intensif.

Siapa saja yang perlu bergaul? Jawabannya adalah semua orang, tua-muda, anak-anak, remaja, laki-laki atau perempuan dari berbagai macam latar belakang. Dengan demikian dalam pergaulan dibutuhkan keterampilan-keterampilan dalam menghadapi berbagai karakter orang dengan berbagai latar belakang. Akan tetapi, ada salah satu rahasia kecil terpenting untuk bisa sukses dalam pergaulan. Rahasia itu adalah mau membuka diri untuk memasuki setiap kesempatan dan melakukan kontak dengan orang lain. Sekali Anda membuka diri, dunia luas terbentang di depan mata Anda. Bersiaplah merengkuh banyak kesempatan.

Manfaat Pergaulan
Apa pun bidang pekerjaan Anda, Anda butuh bergaul. Bergaul bukan semata-mata mengenal orang lain, tetapi juga menambah wawasan, mengembangkan minat dan hal-hal lain yang sangat menguntungkan. Bergaul juga melatih keterampilan berkomunikasi Anda. Manfaat lain dari bergaul adalah memperluas jaringan pertemanan yang berarti memperluas “pasar” Anda.

Dengan bergaul Anda akan memperoleh kesempatan untuk mempelajari hal-hal baru dan membuka peluang baru. Pelajaran yang Anda peroleh dari pergaulan hampir tidak pernah dapat dipelajari di sekolah mana pun. Menurut beberapa ahli, bergaul adalah metode paling tepat untuk mencapai kesuksesan, baik secara personal maupun profesional.

Daftar manfaat dan kekuatan bergaul:
  • Bergaul itu salah satu kegiatan penting untuk membina jejaring (network).
  • Hanya dengan bergaul, orang bisa memelihara hubungan.
  • Tidak ada pekerjaan yang tidak butuh pergaulan; tidak selamanya harus ada tatap muka, bergaul juga bisa melalui dunia maya.
  • Orang-orang sukses adalah yang jejaringnya sudah matang dan bekerja, terlepas dia tua atau muda.
  • Basa-basi tidak terlalu buruk. Ini bisa menjadi awal untuk memulai hubungan persahabatan.
  • Efek jejaring memang tidak langsung. Semakin lama dan luas semakin besar kemungkinan keuntungan yang kita raih.
  • Lewat gaul, pertukaran informasi, pengetahuan, dan pengalaman akan terjadi. Ini penting untuk memperkaya wawasan dan memperbaiki penampilan dalam karir.
  • Kartu nama adalah alat yang murah meriah untuk bergaul.
  • Bergaul memang membutuhkan bakat, tetapi membina jejaring bisa dipelajari dan dilakukan dengan teknik dan taktik yang benar.
  • Bergaul memakan waktu, tapi hasil yang akan diperoleh mungkin lebih dari yang diduga.
Gaul tidak hanya terbatas untuk kepentingan-kepentingan profesional semata. Gaul juga memudahkan Anda menjalani hidup dan menemukan solusi masalah Anda sehari-hari. Misalnya bagaimana Anda bertemu pacar pertama kali. Banyak yang menjawab diperkenalkan oleh teman. Bagaimana Anda menemukan tempat liburan yang murah meriah, bengkel yang pekerjaannya memuaskan, restoran yang makanannya enak, sekolah yang bermutu. Tidak jarang jawabannya adalah ‘referensi teman”.

Apakah Anda Sudah Bergaul?
Berikut ini daftar untuk memeriksa apakah Anda sudah berhubungan baik dengan teman Anda?
Pilih seseorang yang Anda anggap mempunyai hubungan baik dengan Anda, lalu lakukan pengecekan sebagai berikut.

  • Apakah dia langsung mengenali suara Anda di telepon?
  • Apakah dia mengenal Anda di luar konteks Anda yang biasa?
  • Apakah dia punya alasan yang tepat untuk menyimpan nomor telepon dan alamat e-mail Anda?
  • Apakah dia mengenal betul nama sekolah atau organisasi Anda?
  • Apakah dia bisa menggambarkan dengan jelas program studi tempat Anda kuliah, dan tentang bidang yang Anda geluti (misalnya hobi Anda sangat mahir dalam merancang, membuat program komputer, olahraga, menulis, dan sebagainya?)
  • Apakah dia bisa memberikan alasan mengapa dia menganggap Anda ahli di bidang tersebut?
  • Apakah dia secara teratur mengirimkan informasi berharga bagi pengembangan diri dan minat Anda?
  • Apakah dia selalu mengungkapkan nama baik Anda kepada orang lain?
  • Apakah dia selalu mencari kesempatan untuk berhubungan dengan Anda?
  • Apakah pada setiap pembicaraan dia memperlakukan Anda dengan penuh respek dan serius?

Jika sebagian besar jawabannya ya, Anda telah bergaul dengan baik dengan orang tersebut.

Hambatan Bergaul
Ada kalanya kita merasa tidak membutuhkan orang lain, misalnya pada saat-saat kita ingin menyendiri, merenung, atau menikmati waktu untuk diri sendiri. Apabila Anda merasa tidak membutuhkan orang lain karena Anda merasa tidak nyaman melakukan kontak dengan orang, enggan menyapa karena takut ditolak, merasa malu, merasa lega bila orang yang harus disapa menjauh, Anda harus waspada. Anda telah masuk dalam “zona nyaman”.

Zona nyaman atau comfort zone tidak selalu menguntungkan, tetapi merupakan hambatan bagi kelangsungan pergaulan Anda. Anda akan jalan di tempat, tidak berani membuka hubungan baru karena Anda telah merasa nyaman dalam lingkungan Anda. Akibatnya Anda akan merugi.

Menemukan kontak yang sesuai harapan tidak selalu mudah, risiko ditolak, tidak dikenali, tidak diminati memang harus dihadapi. Namun, ingatlah prinsip dalam berinteraksi dengan orang lain. Bila ingin memperoleh sesuatu, Anda harus memberi telebih dahulu. Pergaulan dimulai dengan kondisi saling memberi dan menerima (take and give), selanjutnya, akan tumbuh rasa saling percaya (trust). Jadi keluarlah dari Zona Nyaman Anda. Mulailah dengan menyapa, Anda akan mendapat imbalannya.

Memulai Langkah
Terdapat 2 tipe kepribadian dalam pergaulan seperti yang diungkapkan oleh Myers-Briggs (1985) dan Yul Iskandar (2000).

  1. Ekstrovert: orang yang senang bersama orang lain, mudah bergaul, tidak kaku dan canggung dalam pergaulan, senang dalam kegiatan sosial.
  2. Introvert: orang yang cenderung kurang menyenangi bersama orang lain, suka menyendiri, tidak suka bicara, mudah tersinggung, kurang percaya diri, pemalu dan pendiam.

Biasanya orang-orang tipe introvert lebih banyak berada dalam comfort zone-nya. Hal ini bukan berarti orang introvert adalah orang-orang yang salah, tetapi akan lebih menguntungkan bila dia bisa membuka diri pada dunia luar. Untuk mengatasi rasa canggung dalam melakukan kontak dengan orang baru, Anda bisa mencoba mengikuti tips berikut.
  • Buat sasaran yang lebih konkret. Misalnya pada setiap pertemuan, Anda lebih dahulu menegur 2 orang yang Anda tidak kenal.
  • Buatlah langkah-langkah kecil. Langkah kecil dapat berupa senyum dan melakukan kontak mata. Ini akan menarik simpati. Orang yang tertarik pada Anda akan menghampiri dan menegur Anda.
  • Mulailah dengan pertanyaan terbuka dan pujian yang tulus. 
  • Hafalkan skrip tertentu. Dengan skrip yang khas dan diucapkan dengan lancar, menghindarkan Anda dari salah tingkah.
  • Hindari kelompok besar yang sedang berkerumun. Lebih baik memulai percakapan satu lawan satu. (disarikan dari Eileen Rachman dan Petrina Omar,2004).

B. Etiket
Esensi pergaulan adalah membina hubungan baik. Dalam membina hubungan baik tentu ada tata caranya yang dikenal dengan istilah Etiket. Kata Etiket berasal dari bahasa Perancis etiquette yang berarti aturan sopan santun dan tata cara pergaulan yang baik antara sesama manusia. Etiket mengajarkan kita untuk memelihara hubungan baik, bahkan memikirkan kepentingan dan keinginan orang lain. Pemahaman tentang etiket bisa jadi pengendali langkah yang ampuh, dan membuat kita disegani, dihormati, disenangi, percaya diri, mampu memelihara suasana yang baik di segala lingkungan.

Etiket dalam Berkomunikasi
1. Basa-Basi
Basa-basi digunakan sebagai pembuka percakapan untuk tune in ke dalam pokok permasalahan. Bayangkan bila Anda memulai percakapan langsung pada inti persoalan, pasti lawan bicara Anda akan mengerutkan kening atau tatapan bingung.
Resep basa-basi
  1. Bicarakan apa yang disenangi oleh lawan bicara.
  2. Cukup dimulai dengan sapaan “halo” atau “selamat pagi” dan sebagainya, dan jangan lupa senyum di bibir.
  3. Jangan berlebih-lebihan, bisa-bisa Anda terkesan cerewet dan bertele-tele.

2. Berkenalan
Setiap saat kita dapat saja bertemu dengan orang baru dan mungkin orang-orang baru kelak dapat menjadi teman atau sahabat atau bahkan kekasih, yang tentunya diawali dengan perkenalan.
Yang wajib dilakukan saat berkenalan:
  • Ucapkan nama dengan jelas,
  • Lakukan kontak mata, sorot mata menunjukkan niat baik Anda,
  • Jabatan tangan yang erat menandakan hangatnya pribadi seseorang dan menunjukkan kepercayaan diri yang kuat.

Bila Anda dalam posisi orang ketiga yang harus Anda lakukan adalah seperti berikut.:
  • Dalam budaya kita wanita didahulukan. Bila Anda memperkenalkan seorang pria dan wanita, pria yang diperkenalkan kepada wanita.
  • Wanita diperkenalkan kepada pria, bila pria tersebut adalah orang penting, misalnya guru, orangtua, atasan.
  • Orang yang lebih tua dan mempunyai jabatan yang lebih tinggi didahulukan. Orang yang lebih muda harus diperkenalkan kepada yang lebih tua sebagai tanda penghormatan bagi orang yang lebih tua. Walaupun dalam budaya barat wanita tidak wajib berdiri, sebaiknya kita berdiri sebentar saat diperkenalkan, sesudah itu kita bisa duduk. Orang tua juga tidak wajib berdiri saat diperkenalkan. Begitu pula saat ada yang pamitan, kita sebaiknya berdiri.


3. Membuat Janji
Bila Anda perlu bertemu dengan orang-orang yang sibuk dan banyak kegiatan, Anda perlu membuat janji terlebih dahulu. Cara membuat janji melalui telepon, sms atau e-mail dapat dilakukan bila ingin bertemu dengan orang-orang dekat, seperti teman, sahabat, keluarga, dan orang yang sudah akrab, termasuk guru dan dosen.
Bila Anda ingin menemui seorang pejabat di suatu kantor, biasanya Anda dapat membuat janji melalui sekretarisnya. Konfirmasi kedatangan Anda dapat dilakukan melalui telepon, kecuali diminta dalam bentuk tertulis.

Informasi yang harus ditentukan dalam membuat janji :
  • Waktu pertemuan
  • Tempat pertemuan
Sebaiknya membuat janji jauh-jauh hari sebelum waktu yang diinginkan.

Membatalkan Janji :
Janji dapat saja dibatalkan karena hal-hal yang sangat memaksa. Batalkan janji minimal 1 hari sebelumnya dan sampaikan permintaan maaf serta sebutkan alasan yang masuk akal. Jangan membatalkan janji bila tidak sangat terpaksa. Janji menyangkut masalah kepercayaan dan keseriusan. Jangan sampai kepercayaan pada Anda luntur.

4. Memakai Ponsel
Aturan main menggunakan ponsel
Yang boleh dilakukan:
  • Terapkan sopan santun yang sama seperti menggunakan telepon biasa.
  • Perhatikan tempat dan waktu yang sesuai, jangan menggunakan ponsel saat di dalam bioskop atau ketika sedang kuliah dan rapat.
  • Gunakan seperlunya di depan umum.
  • Gunakan sms bila Anda perlu berkomunikasi tanpa diketahui orang di sekitar Anda.
  • Manfaatkan fitur ponsel semaksimal mungkin.
  • Cantumkan nama dan identitas Anda saat mengirim sms kepada orang yang jarang berhubungan dengan Anda.
  • Yang tidak boleh dilakukan:
  • Ngobrol dan bergosip melalui ponsel di depan umum.
  • Menghidupkan ponsel saat acara-acara formal. Aktifkan nada getar dan menyingkir dari ruangan bila ada panggilan telepon.
  • Pinjam ponsel atau ‘numpang’ terima telepon di ponsel orang lain, kecuali dalam keadaan benar-benar darurat.

Etiket dalam Gaya Hidup
1. Bersikap di Depan Umum
• Berjalan di trotoar atau tempat yang ramai.
  • Saat menyebrang pria menjadi pembuka jalan dan melindungi wanita.
  • Biasanya pria berjalan disisi yang melindungi wanita.
• Etika naik turun tangga.
  • Pria naik lebih dahulu atau sejajar dengan wanita. Pria juga turun tangga di belakang wanita.

• Etika keluar masuk lift.
  • Tunggu di samping lift, jangan mengahalangi orang yang akan keluar lift.
  • Beri kesempatan orang yang keluar dari lift dahulu sebelum Anda masuk lift.
  • Saat masuk lift, wanita terlebih dahulu, pria memegang pintu lift.
  • Segera bergerak ke merapat ke dinding atau ke belakang saat memasuki lift.
  • Bila Anda dekat dengan tombol untuk menentukan tujuan, tanyakan dengan sopan lantai yang akan dituju penumpang lain dan tekankan tombolnya.
  • Bila sudah mendekati lantai yang dituju, mendekatlah ke pintu.
  • Saat keluar dari lift, wanita keluar lebih dulu, pria memegangi pintu lift.

• Etika berkendaraan di jalan raya.
  • Jangan membuang sampah sembarangan.
  • Jangan melanggar rambu-rambu lalu lintas.

2. Merias Diri di Depan Umum
Situasi 1: Kesiangan bangun pada hari kerja.
Anda boleh berdandan di dalam kendaraan pribadi, asalkan jangan saat Anda sedang mengemudi. Anda juga boleh berdandan di taksi, karena tidak ada orang yang terganggu dan Anda tidak mengemudi. Hindari berdandan di kendaraan umum, Anda bisa melakukannya bila sudah sampai di kampus atau di kantor. Gunakan toilet atau powder room yang tersedia untuk membereskan dandanan Anda.

Situasi 2: Berpergian jarak jauh dengan kendaraan umum.
Saat berada di kereta api, pesawat, atau bus antar kota, Anda tentu perlu merapikan diri agar tampil segar. Mintalah izin pada penumpang di samping Anda, lakukan dengan cepat. Jaga jangan sampai ada kotoran yang berterbangan mengenai orang tersebut.

Situasi 3: Lipstik luntur setelah makan.
Pergilah ke toilet atau ke powder room untuk merapikan dandanan Anda setelah makan.

3. Antri
Budaya antri di negara ini susah-susah gampang diterapkan. Biasanya antrian dijumpai di tempat-tempat umum, seperti ATM, menunggu pelayanan bank, saat membeli tiket, dan lain-lain. Sekalipun demikian masih saja ada orang yang tidak mau antri dan dengan seenaknya menyerobot antrian. Dalam kondisi ini Anda boleh menegur dengan sopan, “ Maaf, tolong antri. Semua orang di sini juga antri”. Risikonya mungkin orang ini lebih galak dari Anda dan mengomel atau menganggap kata-kata Anda angin lalu. Kalau sudah begitu laporkan saja pada petugas keamanan yang ada, agar petugas yang menangani orang-orang seperti itu. Tunjukkan kalau Anda peduli. Dahulukan orang yang sudah tua, atau orang yang benar-benar sakit.

4. Jam Karet
Jam karet adalah istilah untuk kata terlambat. Hilangkan kebiasaan ini pada Anda.
Kerugian yang diakibatkan kalau Anda terbiasa dengan jam karet :
  • Membuat kesal orang yang menunggu karena akan merusak jadwalnya hari itu.
  • Kerjasama tim bisa berantakan.
  • Pemborosan waktu bagi diri Anda dan orang lain.
  • Buang energi dan kerja tidak maksimal karena waktu menjadi pendek dan pekerjaan dilakukan dengan terburu-buru.
Alasan basi yang tidak bisa diterima kalau Anda terbiasa dengan jam karet :
  • Jalanan macet. Jalanan macet sudah setiap hari, Anda sudah harus memperhitungkan waktu tempuh untuk mengantisipasinya.
  • Berlagak tak bersalah dengan wajah tanpa dosa, Lain kali orang tak percaya lagi pada Anda.
Cara untuk mencegah teman Anda melakukan jam karet :
Berikan tenggang waktu untuk menunggunya dan katakana padanya bahwa bila setelah 15 menit dia tidak datang, Anda akan pergi duluan.

5. Pinjam-Meminjam
Aturan meminjam :
  • Pinjamlah sepengetahuan pemiliknya.
  • Sebelum meminjam, sepakati syarat dan aturannya. Jangan sampai terjadi salah paham dan kerugian.
  • Jagalah barang yang Anda pinjam karena ini sama dengan menjaga kepercayaan.
  • Jangan meminjam terlalu lama. Kalau memang membutuhkan untuk waktu yang lama, belilah sendiri.
  • Kalau sudah selesai, segera kembalikan langsung kepada pemiliknya. Jangan pinjamkan lagi kepada orang lain, karena Anda tidak berhak melakukannya.
  • Penuhi janji untuk mengembalikan tepat waktu. Hal itu akan memperlihatkan bahwa Anda bertanggung jawab. Lain kali si pemberi pinjaman tidak akan segan meminjamkan kepada Anda.
Hindari meminjam barang-barang berikut, kecuali sangat terpaksa :
  • Ponsel. Sekalipun hanya sebentar, pulsanya tetap harus dibayar.
  • Mobil. Mobil adalah ruang pribadi. Pemiliknya sering menyimpan barang-barang pribadi dan kesayangannya. Kecuali mobil bak terbuka untuk mengangkut barang.
Barang yang tidak dipinjamkan adalah :
  • Sikat gigi, alat cukur, sisir, bedak, pakaian dalam. Selain tidak pantas, pinjam meminjam barang-barang tersebut dapat menularkan kuman dan penyakit.
  • Peminjam yang tidak bertanggung jawab, tidak pernah mengembalikan bila tidak diminta, atau suka menghilangkan.

6. Merokok
Selain mengganggu lingkungan, pemerintah juga sudah mengeluarkan peraturan anti rokok.
Aturan-aturan dalam merokok :
  • Jangan merokok kalau ada tanda dilarang merokok.
  • Berada di ruang ber AC.
  • Berada di ruang tunggu.
  • Di dalam kendaraan umum.
  • Dalam lift.
  • Saat hendak bertamu dan memasuki rumah orang lain.
  • Jika berdekatan dengan anak-anak.
Sopan santun merokok :
Sebelum merokok mintalah ijin pada orang-orang di sekitar Anda “ Maaf, bolehkah saya merokok di ruangan ini?”. Jika tidak ada respon, sebaiknya Anda merokok di ruangan lain karena ini berarti penolakan halus.
Saat merokok :
  • Sebaiknya pergilah ke ruang terbuka.
  • Jangan berbicara saat rokok berada di mulut Anda.
  • Jangan menghembuskan asap ke muka orang lain, sekalipun orang tersebut juga perokok.
  • Buang abu dan puntung rokok pada tempatnya.
Bila wanita merokok :
Menurut etika, bila seorang pria melihat wanita didekatnya atau lawan bicaranya hendak merokok, pria itu harus segera membantu menyalakan korek api untuk si wanita. Nyalakan korek api kira-kira sejengkal dari wajahnya, biarkan si wanita mendekatkan ujung rokok ke nyala api.

Etiket Berbusana
1. Memadukan Busana
Tips-tips berbusana :
  • Penuhi 3 syarat utama : sederhana, serasi, sopan.
  • Perhatikan tat arias, tata rambut, tata busana, sepatu dan aksesori agar serasi.
  • Sesuaikan waktu, acara dan tempat. Pastikan dress code agar tidak salah kostum.
  • Kenali kekurangan dan kelebihan tubuh Anda.
  • Sesuaikan umur, profesi, dan status sosial Anda.
  • Sesuaikan dengan pribadi Anda.

2. Aksesori
Aksesori berguna untuk melengkapi dan menghias. Sepatu dan kaus kaki atau stocking berguna untuk melengkapi, sedangkan anting-anting, kalung, gelang, penjepit dasi bersifat menghias. Tas, kacamata, selendang, ikat pinggang, kerudung bersifat ganda (menghias dan melengkapi). Paduan yang tepat, dapat membuat Anda tampil sederhana dan memikat.

3. Jeans
Umumnya kantor-kantor yang bergerak di bidang kreatif, perkebunan, peternakan atau jurnalistik tidak terlalu ketat mengatur pakaian kerja karyawannya. Jadi jeans tidak dilarang. Tetapi tetap saja ada aturan-aturan pada masing-masing kantor yang harus dipatuhi oleh karyawannya. Dalam acara-acara formal, biasanya jeans tidak menjadi pakaian yang tepat. Acara-acara itu antara lain : pesta perkawinan, wisuda, pelantikan seseorang, dan lain-lain.

4. Busana Kerja
Busana kerja harus disesuaikan dengan peraturan dan suasana kantor.
Secara umum jenis-jenis busana kerja antara lain :
  1. Formal. Busana three pieces yang terdiri dari jas, blus dalam, dan rok atau celana panjang untuk wanita. Untuk pria : kemeja lengan panjang dengan warna-warna lembut, dasi, dan celana panjang warna gelap, ikat pinggang yang senada dengan celana panjang, dan sepatu kulit.
  2. Semi Formal. Paduan celana panjang atau rok rapi dengan blus atau kemeja berpotongan tailored atau shirt dress untuk wanita. Untuk pria : menggunakan kemeja lengan panjang atau pendek, tanpa dasi, dipadankan dengan celana panjang dengan warna yang serasi dengan kemejanya.
  3. Kasual. Kenakan saja busana kasual, asal sopan, dan serasi.

Pakaian Kerja yang harus dimiliki :
Wanita :
  • Celana panjang hitam.
  • Celana panjang rapi warna netral seperti abu-abu dan beige.
  • Blazer warna senada.
  • Beberapa atasan yang dapat dipadu-pandan dengan semua busana tadi.
Pria :
  • Kemeja kerja warna lembut, seperti abu-abu, putih, biru, biru muda.
  • Bila suka kemeja bermotif, pilih warna yang lembut dengan motif garis atau kotak atau geometris yang halus.
  • Jangan pilih kemeja dengan logo mencolok.
  • Jangan pilih kemeja kerja yang mengkilap.
  • Celana kerja warna dasar seperti biru tua, abu-abu tua, dan hitam.
  • Bahan celana kerja bisa polos atau bermotif halus seperti garis-garis, kotak-kotak, geometris.
  • Hindari warna merah dan putih, bahan yang mengkilap, dan logo yang mencolok.
Tips :
Dalam menghadapi wawancara pekerjaan pertama kali, sebaiknya tetaplah berpakaian kerja formal karena Anda belum menjadi bagian dari mereka, sesantai apapun kantor tersebut.

Etika Melamar Pekerjaan
  1. Promosikan Diri
Surat lamaran dan riwayat hidup (Curriculum Vitae/CV) adalah jendela untuk mengetahui siapa Anda. Paparkan semua kemampuan dan prestasi Anda, tapi jangan berbohong, di kertas berkualitas baik.

Data yang harus dicantumkan dalam CV :
  • Data pribadi, seperti nama, umur, alamat, dan lain-lain.
  • Pendidikan formal dan non formal yang pernah dijalani. Untuk pendidikan non formal, pilih yang sesuai kebutuhan perusahaan yang Anda tuju.
  • Pengalaman berorganisasi dan hobi, kalau diminta. Apalagi kalau itu jadi nilai tambah yang menegaskan Anda cocok dengan posisi yang dilamar.
  • Kalau diminta, Anda boleh mencantumkan gaji yang diminta dan gaji terakhir. Hati-hati, sesuaikan gaji dengan kemampuan Anda.
  • CV harus menjadi alat pemancing keingin-tahuan perusahaan tentang pribadi Anda dan apakah Anda cocok dengan posisi yang ada.
Menghadapi Wawancara Kerja 
Tips menghadapi wawancara :
  • Datanglah kira-kira 15 menit sebelum waktunya sehingga Anda punya waktu untuk merapikan diri dan mengatur napas.
  • Kesan pertama penting. Perhatikan penampilan Anda, pastikan Anda dalam keadaan rapi, bersih dan segar. Jangan lupa mengecek kebersihan kuku.
  • Masuklah ke ruangan cwawancara dengan tenang, bersikap wajar. Jangan lupa tersenyum dan mengucap salam. Jangan duduk sebelum dipersilahkan.
  • Perhatikan bahasa tubuh, kontak mata, ekspresi wajah, posisi duduk tegak, cara berjalan harus menunjukkan rasa percaya diri.
  • Cari keterangan mengenai perusahaan, posisi yang Anda lamar ataupun persaingan yang dihadapi oleh perusahaan tersebut. Pengetahuan yang luas mengesankan pewawancara.
  • Tak perlu malu bertanya apabila Anda tidak mengerti pertanyaannya, agar Anda dapat menjawab dengan tepat.
  • Saat wawancara selesai, ucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan, dan sampaikan bahwa Anda menunggu jawaban mereka. Jabat tangan pewawancara dengan erat sebelum meninggalkan ruangan.

C. Kata-kata yang harus diucapkan dalam pergaulan sehari-hari
  1. Memberi Salam
  2. Meminta maaf
  3. Mengucapkan terima kasih
  4. Mengucapkan permisi